Diam-diam Amerika Gelar Pertemuan Rahasia dengan Taliban Direktur CIA Turun Gunung

TRIBUNPEKANBARU.COM - Diam-diam Amerika Serikat menggelar pertemuan dengan pemimpin Taliban di Afghanistan.

Tak tanggung-tanggung, petinggi CIA menjadi wakil Amerika Serikat dalam pertemuan rahasia itu.

Dilansir dari nbcnews, Presiden Joe Biden mengirim kepala mata-matanya untuk bertemu dengan pemimpin de facto Taliba.

Informasi ini dibocorkan seorang diplomat senior di kawasan itu dan sumber lain yang mengetahui masalah tersebut.

Direktur CIA William Burns mengadakan pertemuan rahasia dengan salah satu pendiri dan pemimpin politik Taliban Abdul Ghani Baradar pada hari Senin, kata sumber tersebut. Pertemuan itu pertama kali dilaporkan oleh Washington Post.

CIA menolak untuk mengomentari pertemuan tersebut, dengan alasan kebijakan badan tersebut untuk tidak pernah membahas perjalanan dan pertemuan direkturnya.

Foto yang diambil pada 28 Juli 2021 dan dirilis oleh Kantor Berita Xinhua China ini menunjukkan Penasihat Negara China dan Menteri Luar Negeri Wang Yi (kanan) bertemu dengan Mullah Abdul Ghani Baradar, kepala politik Taliban Afghanistan, di Tianjin. (Li Ran / XINHUA / AFP)

Berita itu muncul ketika Biden akan memutuskan apakah akan memperpanjang tenggat waktu penarikan pasukan AS dari negara itu, di bawah tekanan yang meningkat menjelang pertemuan puncak krisis dengan para pemimpin sekutu utama.

Joe Biden diperkirakan akan membuat keputusan apakah akan mendorong kembali batas waktu 31 Agustus pada hari Selasa, menurut dua pejabat AS, dengan hanya satu minggu lagi dan ribuan orang dengan putus asa menunggu evakuasi setelah pengambilalihan cepat negara itu oleh kelompok militan itu.

Presiden menghadapi kritik dari dalam dan luar negeri , serta meningkatnya seruan untuk menunda penarikan sampai lebih banyak orang Amerika, Afghanistan, dan lainnya yang berusaha melarikan diri dari kelompok militan dapat diterbangkan keluar.

Joe Biden akan mengadakan pertemuan virtual darurat dengan rekan-rekannya di G7 pada Selasa pagi, di mana ia kemungkinan akan menghadapi tekanan lebih lanjut untuk memperpanjang upaya evakuasi.

Share this post